. Jika
Teorema Algoritma Euclid atau Teorema Algoritma Euclidean ini yang digunakan untuk membentuk rumus umum dari
Contoh :
Tentukan FPB dari 437 dan 621 !
621 = 437 . 1 + 184
437 = 184 . 2 + 69
184 = 69 . 2 + 46
69 = 46 . 1 + 23
46 = 23 . 2 —–> tidak bersisa
FPB(437 , 621) = 23
Jadi, FPB dari 437 dan 621 adalah 23.
Contoh 5:
Berapakah FPB dari 3087 dan 6958 ?
6958 = 3087 . 2 + 784
3087 = 784 . 3 + 735
784 = 735 . 1 + 49
735 = 49 . 15 —–> tidak bersisa
FPB(3087 , 6958) = 49
Jadi, FPB dari 3087 dan 6958 adalah 49.
EKSPONENSIAL
Fungsi eksponensial
adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam matematika.
Biasanya, fungsi ini ditulis dengan notasi exp(x) atau ex,
dimana e adalah basis logaritma natural yang
kira-kira sama dengan 2.71828183.
Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir
mendatar horizontal (naik secara sangat perlahan) untuk nilai x yang negatif,
dan naik secara cepat untuk nilai x yang positif.
Sebagai fungsi variabel bilangan real x,
grafik ex selalu positif (berada di atas
sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan).
Grafiknya tidak menyentuh sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut
secara asimptotik. Invers dari
fungsi ini, logaritma natural, atau ln(x),
didefinisikan untuk nilai x yang positif.
Secara umum, variabel x dapat
berupa bilangan real atau bilangan kompleks, ataupun objek matematika yang lain
clear;clc;
disp('Kurva
Eksponensial Pangkat Positif dengan Konstanta a Positif, Negatif, dan Desimal')
x=-10:1:10;
c=5;
y1=exp(x);
y2=-exp(x);
y3=0.9*exp(x);
y4=-0.9*exp(x);
subplot(221)
plot (x,y1,'m*-'); grid;
title ('Eksponensial y1=exp(x)')
xlabel ('X')
ylabel ('Y')
subplot(222)
plot (x,y2,'m*-'); grid;
title ('Eksponensial y2=-exp(x)')
xlabel ('X')
ylabel ('Y')
subplot(223)
plot (x,y1,'m*-'); grid;
title ('Eksponensial
y3=0.9*exp(x)')
xlabel ('X')
ylabel ('Y')
subplot(224)
plot (x,y2,'m*-'); grid;
title ('Eksponensial
y4=-0.9*exp(x)')
xlabel ('X')
ylabel ('Y')
OOP adalah seuah konsep pemrograman
yang memandang program bukan lagi cara tetapi merupakan objek yang saling
berinteraksi satu sama lain
Pemrograman berorientasi objek
(Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam
paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan
logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data,
dan mengirim pesan ke objek lainnya, Sedangkan untuk Structural Programming
adalah kebalikan dari object oriented programming yaitu sebuah cara pemrosesan
data yang terstruktur dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman.
Dikarenakan harus terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line
pemrograman dengan yang lainnya berhubungan. Konsep utama dari Pemrograman
Berbasis Objek terletak pada kondisi kode/line pemrogramanannya dimana
merupakan sebuah kesatuan modular.
Untuk program yang simpel/sederhana
biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak
banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk line lebih dari 100
atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek.
Pemrograman Terstruktur terdiri
dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan
seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari
pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara
independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang
lainnya, atau lebih dikenal dengan modular.
Untuk programming terstruktur
bersifat task-centric dan berorientasi objek bersifat data-centric. Terdapat
juga perbedaan secara spesifik antara objek oriented dengan non-oop, yaitu pada
kelas dan objek. Pada Pemrograman
Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Sifat-sifat dari pemrograman
terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik pemecahan masalah
yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien,
efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika
yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif
rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi
yang dbuthkan relatif rendah
Berbeda dengan OOP. Suatu program
disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :
– Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang
dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan
yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
– Inheritance (pewarisan)
Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class
dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung
member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent
class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance
menghasilkan class hierarchy.
– Polymorphism (polimorfisme
–perbedaan bentuk) Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek
atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar
muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda
Bisa dikatakan pada pemrograman
berorientasi objek, dapat dilakukan sebuah programming terhadap code yang lebih
baik daripada pemrograman terstruktur, itu juga untuk kaliber atau skala rumit
atau besar, sedangkan untuk coding yang skala kecil lebih mudah menggunakan
pemrograman terstruktur dikarenakan lebih singkat dan mudah tanpa banyak
perubahan yang penting.
Perbedaan antara Object-oriented
Programming dan Structural Programming
Object – oriented programming (OOP)
Structural Programming
Biasa digunakan untuk program untuk
line lebih dari 100 / rumit
Biasa digunakan untuk program yang
simpel/sederhana.
Bersifat modular (pengkelompokan
kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga
untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau
lebih).
Pemecahan masalah dari besar
menjadi maslah yang lebih kecil.
Data-centric
Task-centric
Terdapat kelas dan objek
tidak terdapat kelas dan objek
Kesimpulan Perbedaan antara
prosedural dan OOP
• Prosedural : Fokus pada bagaimana
cara komputer menangani masalah
• OOP : Fokus pada masalah yang
ditangani dengan menggunakan komputer.
Dengan OOP, kita dapat
mengimplementasikan objekt data yang tidak hanya memiliki ciri khas (attribut),
melainkan juga memiliki metode untuk memanipulasi attribut tersebut.
Singkatnya, OOP memiliki keunggulan dari konsep pemrograman terstruktur, selain
itu juga memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan objek dalam kehidupan
nyata
KARAKTERISTIK PEMROGRAMAN
BERORIENTASI OBJEK (OOP)
Pemrograman berorientasi Objek mempunyai karakterisitik sebagai berikut:
a. Abstraksi (abstraction)
b. Pembungkusan (encapsulation)
c. Pewarisan (inheritence)
d. Polimorfisme – banyakrupa
(polymorphism)
A. Abstraksi (abstraction).
Kemampuan sebuah program untuk
melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus
pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari
"pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya,
dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan
bagaimana kelebihan ini diterapkan
Abstraksi adalah pengabstrakan atau
penyembunyian kerumitan suatu proses.
Abstraksi menjelaskan definisi dari
objek pada class dalam suatu fungsi (method) atau
fungsi khusus (constructor). Sebuah
kelas dapat dideklarasikan sebagai kelas
abstrak.
Tujuan membuat kelas abstrak adalah
agar satu kelas lain dapat memperluasnya (extend)
dengan jalan menjadi subclass
darinya.
B. Pembungkusan (encapsulation).
Memastikan pengguna sebuah objek
tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak
layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses
keadaannya
Selain dengan menggunakan metoda
abstraksi dalam menyembunyikan method
pada super class, maka juga dapat
dilakukan dengan proses pembungkusan suatu fungsi.
Dengan kata lain, sebenarnya proses
pembungkusan itu sendiri merupakan salah
satu
metoda atau mekanisme untuk
melakukan abstraksi.
Dalam pemrograman tradisional,
proses semacam ini sering juga disebut dengan
penyembunyian informasi
(information hiding).
Dalam melakukan pembungkusan kode
dan data dalam java terdapat tiga tingkatan
akses data yang perlu
diketahui yaitu:
Engkapsulasi berhubungan class
control yang diberlakukan terhadap class member yang
ada di dalamnya
1. Tingkat akses Private.
2. Tingkat akses Protected.
3. Tingkat akses Public.